Bagi sebagian masyarakat di Indonesia, kehadiran madrasah merupakan pelengkap atau penyempurna sekolah. Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan putra-putri menuntut ilmu agama yang lebih banyak dibandingkan di sekolah. Dulu orang menyebutnya sekolah agama, diniyah, madrasah, atau MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah). Sekarang namanya DTA (Diniyah Takmiliyah Awwaliyah) untuk tingkat Sekolah Dasar. Jenjang pendidikan ini dapat ditempuh hanya dengan 4 tahun, namun pada sebagian daerah dimodifikasi menjadi 6 tahun disesuaikan dengan pendidikan di Sekolah Dasar (SD).
Tidak semua anak-anak usia SD mengenyam pendidikan di DTA, sehingga perhatian masyarakat setengah hati dalam mendukung perkembangan lembaga ini. Terlebih lembaga pendidikan Islam model ini ditengarai diselenggarakan hampir 100% oleh lembaga swasta/non pemerintah.
Dalam sejarahnya, DTA murni didirikan oleh para da'i/ustadz/kyai dengan dibantu oleh masyarakat sekitar. Sehingga swadaya masyarakat inilah yang berakar kuat sehingga lembaga pendidikan ini masih eksis di tengah-tengah masyarakat dewasa ini.
Ada opini yang kurang baik di kalangan masyarakat "Jangankan untuk membeli buku, untuk mengajak anak-anak berangkat ke DTA sudah menjadi keistimewaan." Oleh karenanya, terbitnya buku DTA menjadi kado istimewa bagi kalangan penggiat DTA.
Buku DTA terbitan Penerbit Rizqi Bandung ini berdasarkan Kurikulum DTA tahun 2010. Buku-buku ini terdiri dari Pelajaran : Al-Qur'an, Hadits, Akidah, Akhlak, Tarikh Islam, Bahasa Arab, dan Fiqih lengkap untuk Kelas 1 sampai 6 DTA semester 1 dan 2.
Kini buku-buku tersebut telah tersedia di Toko Buku Al-Ridho Purwakarta.